1. Bidang Pembinaan Ketenagaan  Dinas Pendidikan Kota cirebon telah selesai menyelenggarakan Workshop Literasi Tingkat Kota Cirebon dengan Tema Literasi Pembelajaran yang Terintergrasi Kecakapan Abad XXI, yang dilaksanakan mulai hari Senin tanggal 23 Juli 2018. Workshop yang diikuti 152 peserta yang dihadiri guru dan kepala sekolah  SD – SMP seKota Cirebon dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Drs. H. Adin Imaduddin Nur.

Dalam sambutannya dan sekaligus membuka workshop, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Cirebon menyampaikan bahwa Workshop ini diselenggarakan agar guru memiliki kemampuan literasi yang merata di seluruh sekolah yang ada di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Cirebon. Dengan guru yang memiliki literasi berkemampuan tinggi maka menunjukan Bangsa dengan budaya literasi tinggi pula. Literasi yang tinggi menunjukkan kemampuan bangsa tersebut berkolaborasi, berpikir kritis, kreatif, komunikatif sehingga dapat memenangi persaingan global. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia harus mampu mengembangkan budaya literasi sebagai prasyarat kecakapan hidup abad ke-21 melalui pendidikan yang terintegrasi, mulai dari keluarga, sekolah, sampai dengan masyarakat.

Setelah pembukaan workshop selesai, Komunitas GELEM MACA didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Drs. H. Adin Imaduddin Nur, Kepala Bidang Pembinaan, Dra. Hj. Sri Wahyuning Hadi M.Si., Kepala Seksi PTK SMP, Rachmat Hidayat S.Pd., melakukan diskusi kecil.

Menurut komunitas GELEM MACA (Gerakan Literasi Masyarakat Kota Cirebon) yang diwakili Kartino, M.Pd.,  Agus Wartono S.Pd., Andhi Rachman, S.Pd., Nova Haryono, S.Pd., Adi Pratama, S.Pd. menjelaskan bahwa Gerakan Literasi Nasional sesuai dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemdikbud) adalah sebagai berikut :

  1. Literasi Baca Tulis
  • Memahami isi teks tertulis, baik yang tersirat maupun tersurat, dan menggunakannya untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi diri.
  • Menuangkan gagasan dan ide kedalam tulisan dengan susunan yang baik untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.

      2. Literasi Numerasi

  • Kecakapan untuk menggunakan berbagai macam angka dan simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari.
  • Kecakapan untuk menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk grafik, tabel, bagan, dan menggunakan interpretasihasil analisis untuk memprediksi dan mengambil keputusan.
  • Numerasi tidak sama dengan kompetensi matematika. Keduanya berlandaskan pada pengetahuan dan keterampilan yang sama. Namun, perbedaannya terletak pada pemberdayaan pengetahuan dan keterampilan tersebut.
  • Pengetahuan matematika saja tidak membuat seseorang memiliki numerasi. Numerasi mencakup mengaplikasikan konsep dan kaidah matematika dalam situasi riil sehari-hari, yang seringkali permasalahannya tidakterstruktur (ill-structured), memiliki banyak cara penyelesaian atau bahkan tidak ada penyelesaian yang tuntas, serta berhubungan dengan faktor non matematis.

          Contoh :

  Jika satu minibus memuat 15 orang, sedangkan ada 40 orang yang akan naik minibus, berapa minibus yang     diperlukan untuk menampung semua orang yang naik minibus ?

Matematika :

50 : 15 = 3 sisa 5 atau 3,333 (bentuk decimal). Jika dibulatkan adalah 3, maka minibus yang dibutuhkan adalah 3 minibus.

Numerasi :

50 : 15 = 3 sisa5 atau 3,333 (bentuk decimal). Agar semua orang dapat naik minibus, maka minibus yang dibutuhkan adalah 4 minibus.

  1. Literasi Sains
  • Kecakapan memahami fenomena alam dan sosial di sekitar kita.
  • Kecakapan untuk mengambil keputusan yang tepat secara ilmiah agar kita dapat hidup dengan lebih nyaman, lebih sehat, dan lebih baik
  • Melatih berfikir dan bersikap seperti seorang penemu dan mampu menganalisa informasi ilmiah dengan prinsip 5W + 1H yaitu Why (Mengapa ini penting), What(Apa tujuannya), Who (Siapa yang menulis), When (Kapan melakukannya), Where (Dimana Melakukannya) dan How (Bagaimana kalau)
  1. Literasi Finansial

Pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep, risiko, keterampilan dan motivasi tentang keuangan. Literasi Finansial melatih kemampuan dalam :

  • Merencanakan keuangan dengan lebihbaik.
  • Memilih dan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan.
  • Memahami manfaat dan resiko produk dan layanan jasa keuangan.
  • Terhindar dari investasi pada instrument keuangan yang tidak jelas.
  1. Literasi Digital

Kecakapan menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggungjawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi. Misalkan di sekolah dengan adanya kelas virtual (siswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja), berkomunikasi antar warga sekolah menggunakan teknologi digital (e-mail dan media social), pengarsipan digital.

  1. Literasi Budaya & Kewargaan

  Literasi Budaya adalah Kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai       identitas bangsa.

  Literasi Kewargaan adalah kemampuan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga Negara. (Wahyu AR)

WORKSHOP LITERASI TINGKAT KOTA CIREBON

2 gagasan untuk “WORKSHOP LITERASI TINGKAT KOTA CIREBON

  • 26 Juli 2018 pukul 10:42 am
    Permalink

    Selamat dengan Dinas pendidikan kota Cirebon dan para pejuang literasi cirebon yang selalu membara memberikan pelatihan2 pada kami semua, sehingga kami.semangat untuk menularkan literasi kepada anak didik kami sehingga kelak anak tunas bangsa akan menjadi seorang literat yang handal

    Balas
    • 26 Juli 2018 pukul 2:00 pm
      Permalink

      Terima Kasih, mari bersama menumbuhkan budaya literasi anak didik kita untuk masa depan pendidikan Kota Cirebon yang berkualitas dan bermoral.

      Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *