Ketika tahun pelajaran 2018/2019 belum dimulai, SMPN 3 Cirebon sudah mendapat status baru. Melalui Surat Keputusan Direktur Pembinaan SMP, Ditjen Dikdasmen, Kemendikbud Nomor 2989/D3/KP/2018 tanggal 2 Juli 2018, SMPN 3 Cirebon ditetapkan menjadi Sekolah Rujukan tahun 2018 bersama 255 SMP lain di seluruh Indonesia. Dengan penetapan tersebut, sekolah yang beralamat di Jalan Pronggol No. 52, Kel. Pegambiran, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon ini mengikuti jejak SMPN 1 Cirebon yang sudah ditetapkan sebagai Sekolah Rujukan pada 2016. Dengan demikian, Kota Cirebon kini memiliki dua SMP Rujukan, yaitu SMPN 1 dan SMPN 3. Kedua sekolah ini akan menjadi rujukan bagi SMP-SMP lain di Kota Cirebon dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan dan pengoptimalan program-program unggulan.
Status Sekolah Rujukan bagi SMPN 3 Cirebon merupakan mata rantai atau benang merah dari pembinaan Sekolah Model (Sekmod) dalam program Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang dikembangkan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Barat tahun anggaran 2017. Sekolah Model SPMI adalah sekolah yang berkomitmen kuat dan bersungguh-sungguh melaksanakan siklus penjaminan mutu internal yang terdiri atas pemetaan mutu, perencanaan peningkatan mutu, pelaksanaan pemenuhan mutu, monitoring dan evaluasi, serta penetapan strategi peningkatan mutu. Dengan demikian, Sekmod SPMI adalah sekolah yang terus berusaha menumbuhkembangkan budaya mutu serta berorientasi pada peningkatan mutu secara terus-menerus dan berkelanjutan. Di Kota Cirebon ada empat SMP yang ditetapkan LPMP Jawa Barat sebagai sekolah model SPMI, yaitu SMPN 3, SMPN 6, SMPN 11, dan SMPN 16.
Tahun pelajaran 2018/2019 ini adalah tahun kedua pembinaan sekmod dengan agenda pengimbasan (diseminasi) praktik baik (best-practice) kepada sekolah-sekolah imbas dalam peningkatan mutu capaian delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Kedelapan SNP itu meliputi Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian, yang merupakan standar bidang akademik; serta Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, dan Standar Pembiayaan, yang merupakan standar bidang manajerial.
Selain sebagai Sekmod SPMI, SMPN 3 Cirebon juga dikenal sebagai salah satu Sekolah Sehat di Kota Cirebon, bahkan mewakili Kota Wali dalam Lomba Sekolah Sehat tingkat Provinsi Jawa Barat jenjang SMP tahun 2017. Karena Sekolah Sehat itu pula, SMPN 3 Cirebon menjadi salah satu sekolah yang dijadikan uji petik dalam penilaian Kota Cirebon sebagai Kota Ramah Anak. Lima tahun sebelumnya, tepatnya pada 2012, sekolah ini meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata, yaitu sekolah yang amat peduli pada lingkungan yang sehat, bersih, dan indah.
Menurut Kepala SMPN 3 Cirebon, Dra. Enny Diah Sajektie, M.Pd., keberhasilan sekolahnya meraih berbagai prestasi, tidak lepas dari dukungan penuh seluruh warga sekolah, terutama jajaran pimpinan (kepsek-wakasek), guru dan tenaga kependidikan, siswa dan orang tua siswa (Komite Sekolah), serta jajaran Dinas Pendidikan, dan stakeholders lainnya. “Alhamdulillah, kami memiliki para wakil kepala sekolah yang hebat-hebat, guru-guru yang antusias dan berkomitmen kuat, serta tenaga kependidikan yang rajin dan giat. Mereka telah menunjukkan kinerja yang luar biasa: kerja keras, kerja cerdas, dan yang paling penting, kerja ikhlas,” papar kepala sekolah yang bersama warga sekolah lainnya, sudah berhasil mengubah wajah sekolah, yang tadinya gersang menjadi rindang dan enak dipandang ini.
Program Unggulan
Sebagai Sekolah Rujukan, SMPN 3 Cirebon memiliki beberapa program unggulan, di antaranya bidang literasi dan pengembangan karakter, baik di bidang keagamaan maupun bidang lingkungan. Di bidang literasi, sejak tahun pelajaran 2016/2017, SMPN 3 Cirebon telah melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dengan tahapan pembiasaan dan pengembangan. Tahap pembiasaan dilakukan dengan kegiatan seluruh siswa membaca Alquran dan buku nonpelajaran sebelum jam pertama pembelajaran, masing-masing selama 15 menit. Bersamaan dengan tahap pembiasaan, dilaksanakan pula tahap pengembangan bagi siswa yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk membaca sejumlah buku disertai tagihan dalam bentuk review atau ulasan. Selama dua musim (season), siswa SMPN 3 Cirebon selalu berhasil menembus tantangan membaca dari pemerintah, baik melalui program West Java Reading Challenge (WJLRC) maupun Cirebon Leader Reading Challenge (CLRC).
Pada tahun pelajaran 2018/2019, selain kegiatan literasi tahap pembiasaan dan pengembangan, SMPN 3 Cirebon mengoptimalkan kegiatan membaca massal (readathon) yang dilakukan sepekan sekali dengan durasi waktu 40 menit. Pelaksanaannya dilakukan pada Jumat pagi setelah kegiatan pengembangan karakter keagamaan (religius) berupa salat dhuha, zikir, tilawah, dan doa bersama. Menariknya adalah kegiatan literasi massal diisi dengan aktivitas yang beragam, yaitu pekan pertama dengan kegiatan membaca senyap; pekan kedua dengan membaca dan me-review hasil baca; pekan ketiga, membaca dan presentasi hasil baca; serta pekan keempat, membaca dan kuis literasi.
Program pengembangan karakter bidang keagamaan dilakukan dengan kegiatan salat zuhur berjamaah; kegiatan Jumat pagi penuh berkah (salat dhuha, zikir, tilawah, dan doa bersama); serta kegiatan pengayaan baca Alquran setelah jam pelajaran terakhir. Sementara itu, program pengembangan karakter bidang lingkungan diisi dengan kegiatan pertamanan yang dilakukan siswa secara bergiliran, yaitu melakukan gerakan kebersihan di sekitar lingkungan sekolah selama satu jam pelajaran. Mereka dibimbing oleh guru yang mengajar pada jam pelajaran tersebut. Gerakan ini untuk menumbuhkan dan meningkatkan sikap peduli terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah.
Sejumlah prestasi yang telah ditorehkan berikut beberapa program unggulan yang tengah gencar dioptimalkan, semakin mengokohkan SMPN 3 Cirebon sebagai sekolah yang Bermutu, Sehat, Ramah, Literat, dan Berkarakter. Inilah sosok sekolah rujukan yang tengah dirawat, dijaga, dan dikembangkan oleh seluruh warga SMPN 3 Cirebon. (ce@h).
bagus, ijin