Umpan pun akhirnya  disambar. Sepekan sudah workshop Saka Sabu (Satu Kelas Satu Buku) digelar oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus 4 Kalijaga. Tepatnya Sabtu , 01 September 2018.  Beberapa karya guru pun mulai masuk dan terkumpul dan menjadi bahan  baku untuk tujuh buku yang  akan menjadi target launching di hari guru November tahun ini. Bertempat di SDIT  Muhammadiyah, program keren tersebut dilangsungkan. SDIT Muhammadiyah adalah salah satu sekolah dari sebelas sekolah yang tergabung dalam KKG Gugus 4 Kalijaga Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon.

Dalam workshop Saka Sabu tersebut, didatangkan tim redaktur dari Majalah Guneman  provinsi Jawa Barat. Kang Esep Muhammad Zaini dan Osep Kurniadi pun berbagi motivasi dan cara mudah membuat cerita pendek.  Dari workshop tersebut diharapkan dapat dihasilkan cerita-cerita penuh inspirasi yg dijadikan bahan bacaan bagi para siswa. Melalui cerita para guru bisa menitipkan pesan kebaikan yang jadi bagian dari pendidikan karakter.

Orang nomor satu di lingkungan Dinas Pendidikan, yakni Kepala Dinas Drs. Jaja Sulaeman  hadir memberi sambutan sekaligus membuka acara. Selain Kepala Dinas, Sekdis dan kepala UPT Pendidikan Kecamatan Harjamukti pun hadir. Dalam sambutannya, Kadisdik Kota Cirebon tersebut menyampaikan akan mendukung pihak terkait mendanai program pengembangan KKG apabila seluruh kelompok kerja guru yang ada di KoTa Cirebon bisa menunjukkan kinerja melalui program Peningkatan Kompetensi Berkelanjutan (PKB) seperti halnya yang dilakukan oleh KKG Gugusan IV Kalijaga yg diketuai oleh Agus Wartono, S.Pd.

Kemajuan teknologi saat ini, begitu memanjakan semua terhadap  apapun jenis informasi yang dibutuhkan. Tidak terkecuali para  guru. Kemudahan akses terhadap teknologi seharusnya dengan otomatis akan berimbas terhadap peningkatan kemampuan seorang guru yang harus terus menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Terlebih prinsip ilmu pendidikan yang dinamis, perubahan menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindarkan.  Apapun bisa diakses sebagai bahan pengayaan peningkatan kompetensi diri.

Namun pada kenyataannya.  Upaya sadar meningkatan kompetensi diri tidak serta merta dilakukan seluruh guru. Dari pengamatan penulis, bagi sebagian guru, keberadaan  di zona nyaman (baca PNS), justru menjadikan kinerja tidak berbanding seimbang dengan upaya peningkatan kompetensi. Belum lagi seribu banyak alasan lainnya. Jadilah  peningkatan kompetensi di kalangan guru selalu timpang dan  tidak merata. Apabila hanya mengharap model  program peningkatan mutu dari pemerintah, sama halnya dengan menunggu hujan emas.

Berbekal fakta  tersebut dan sangat dirasakan penulis saat masih berstatus sebagai pengajar  di sekolah swasta yang kurang memperhatikan upaya peningkatan mutu pendidik. Pengalaman tersebut  dijadikan motivasi diri untuk bergabung menjadi bagian pengurus KKG.

Kelompok Kerja Guru adalah wadah strategis untuk percepatan pemerataan kompetensi guru. Sebelumnya kelompok kerja guru diberi stimulan berjalan melalui bantuan pemerintah. Setelah tidak ada bantuan kelompok tersebut seperti  hidup segan mati pun tak mau. Mati suri tepatnya. No bantuan dana No program peningkatan.

Belajar dari pengalaman  pengelolaan kerjasama saat ada program pemerintah, ketua beserta pengurus KKG 4 Kalijaga Kecamatan Harjamukti pun bertranformasi untuk benar-benar menggarap wadah kelompok kerja guru tersebut menjadi wadah strategis untuk “tumbuh bersama” dengan program-program kekinian yang membuat para anggotanya excited tatkala duduk bersama untuk saling sharing menimba ilmu.  Karena peningkatan mutu guru adalah harga mati bagi kemajuan dunia pendidikan.

Dengan komitmen tersebut, secara bertahap program peningkatan kompetensi berkelanjutan dengan pendanaan mandiri dari alokasi dana BOS  dari tiap sekolah di Gugus 4 sudah berjalan sejak tahun 2016. Dengan suport luarbiasa dari pengawas,  ketua Gugus, seluruh kepala sekolah di Gugus 4 Kalijaga, program-program yg disusun dapat dilaksanakan dengan baik. Dan terus berlangsung sampai 2018 ini. Akankah terus dan lebih lagi di tahun 2019. Dibutuhkan lebih banyak lagi energi dan kebersamaan untuk mengawalnya.

Semoga semangat tumbuh bersama tersebut akan terus menyala di seluruh anggota KKG Gugus 4 Kalijaga. Budaya apresiasi ditumbuhkan. Satu demi satu mimpi-mimpi  bersama diwujudkan, demi kualitas pendidikan yang lebih baik. Tks untuk semuanya. Aamiin.

#KeepSpiritSakaSabu

*)Penulis: Dewi Pujiati, S.Pd., Salah satu Penggiat Literasi Kota Cirebon

Percepatan Pemerataan Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Optimalisasi Peran KKG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *