Sejumlah siswa dan guru memenuhi lapangan SMPN 10 Kota Cirebon. Kepala menunduk takjim membaca kitab suci Al-Quran. Bisikan-bisikan itu berkumpul menjadi riuh, mengalunkan firman-firman Allah SWT dengan penuh kesungguhan. Jum’at (3/8) itu, kegiatan membaca surat Al-Kahfi di lapangan kembali terdengar sayup-sayup mengusik cuaca dingin Kota Cirebon. Beberapa hari terakhir, setiap pagi Kota Cirebon lebih dingin dari biasanya.

  

Membaca surat Al-Kahfi setiap hari Jum’at merupakan program pembiasaan di SMPN 10. Mengapa Al-Kahfi? “Ini sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW, siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at maka akan memancarkan cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua Jum’at (HR. Abu Bakr Bin Mardawih)” begitu penuturan Hj.Siti Maemunah, S.Pd., salah satu guru pembimbing literasi di sekolahnya. Harapan kegiatan ini adalah siswa terbiasa membaca Al-Quran setiap hari di rumahnya.

Pada hari lain, Selasa sampai Sabtu, siswa juga membiasakan membaca Al-Quran dan buku non-pelajaran masing-masing selama 15 menit sebelum kegiatan belajar. Untuk kegiatan di kelas, siswa membaca mulai dari juz satu sampai seterusnya, dan diharapkan dapat khatam Al-Quran di akhir tahun pelajaran. Ini merupakan bentuk program pembiasaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dilakukan di SMPN 10. Kegiatan ini sudah lama berlangsung, terhitung mulai tahun 2012 sampai sekarang.

Pembiasaan dalam GLS merupakan salah satu bagian dari Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Gerakan ini adalah upaya untuk memperkuat karakter peserta didik dengan mengembalikan marwah pendidikan berasas Ki Hajar Dewantara, yakni, olah hati, olah rasa, olah karsa, dan olah raga. Melalui pembiasaan yang begitu sederhana namun dilaksanakan terus menerus dapat tercipta anak-anak yang literat.

Lantunan Ayat Suci di Bawah Atap Langit 10
Tag pada:    

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *