Era digital menjadi tantangan tersendiri bagi guru-guru Kota Cirebon. Perkembangan media massa baik online maupun offline yang massif akan memberikan dampak serius bagi guru. Pilihannya berkembang atau tumbang.

“Lahirnya banyak media online dan offline akan berdampak pada perubahan besar kehidupan. Jika guru-guru tak mampu memainkan peran dalam media maka mereka hanya akan menjadi obyek perubahan. Tak mampu berkembang, mereka akan tumbang,” ujar Deny Rochman, mantan jurnalis dan aktifis cybernet.

Deny Rochman hadir sebagai pembicara dalam Workshop Guru Menulis Berita di SMP Negeri 6 Kota Cirebon. Masa lalunya sebagai jurnalis group Jawa Pos membuat guru SMP Negeri 4 Kota Cirebon ini banyak menulis di media massa baik online maupun offline serta menulis buku.

Menurutnya, kemampuan guru bisa menulis berita bukan untuk menjadi wartawan media. Tetapi melatih membiasakan budaya menulis dalam mengembangkan kemampuan intelektualnya. Sebagai makhluk literasi, guru dituntut mampu menulis untuk mengembangkan karir profesinya.

“Dengan kemampuan menulis berita guru akan ikut serta dalam menbentuk perubahan sosial. Menjamurnya media sosial bisa dimanfaatkan sebagai jurnalisme citizen. Medsos jangan skeadar ajang curhat dan narsis,” harap penulis buku tentang manajemen majalah sekolah ini. (PaDE)

GURU-GURU DIBEKALI KEMAMPUAN MENULIS BERITA

2 gagasan untuk “GURU-GURU DIBEKALI KEMAMPUAN MENULIS BERITA

  • 18 Februari 2020 pukul 7:52 am
    Permalink

    Mau cari guru jurnalistik / kepenulisan / mading di Cirebon gmna yaa

  • 11 Agustus 2024 pukul 4:28 pm
    Permalink

    I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *